SDLC (Systems Development Life Cycle)
Nama : Anan Krisna
NPM : 19312187
Kelas : IF GAB EKS 1
SDLC (Systems Development Life Cycle)
SDLC
Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau Systems
Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat
lunak, itu semua merupakan proses atau metode pembuatan dan pengubahan sistem
serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem
tersebut.
Untuk
SDLC sendiri merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat
lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana(planning),analisis (analysis),
desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan
pengelolaan (maintenance).
Menurut
O’Brien dalam (Rosa & Shalahuddin, 2018) mengemukakan bahwa, “System
Development Life Cycle (SDLC) adalah suatu metodologi yang digunakan untuk
mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi”.
Tahapan-tahapan
yang ada pada SDLC secara global menurut (Rosa & Shalahuddin, 2018) adalah
sebagai berikut :
1. Inisiasi (initiation)
Tahap ini biasanya ditandai dengan
pembuatan proposal proyek perangkat lunak
2. Pengembangan konsep sistem (system
concept development)
Mendefinisikan lingkup konsep
termasuk dokumen lingkup sistem, analisis manfaat biaya, manajemen rencana, dan
pembelajaran kemudahan sistem
3. Perencanaan (planning)
Mengembangkan rencana manajemen
proyek dan dokumen perencanaan lainnya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan
sumber daya (resources) yang dibutuhkan untuk memperoleh solusi.
4. Analisis kebutuhan (requiremenents
analysis)
Menganalisis kebutuhan pemakai
sistem perangkat lunak (user) dan mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen
kebutuhan fungsional.
5. Desain (design)
Mentransformasikan kebutuhan detail
menjadi kebutuhan yang sudah lengkap, dokumen desain sistem fokus pada
bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan.
6. Pengembangan (development)
Mengonversi desain ke sistem
informasi yang lengkap termasuk bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi
lingkungan sistem yang dibutuhkan; membuat basis data dan mempersiapkan
prosedur kasus pengujian; mempersiapkan berkas atau file pengujian, pengodean,
pengompilasian, memperbaiki dan membersihkan program; peninjauan pengujian.
7. Integrasi dan pengujian
(integration and test)
Mendemonstrasikan sistem perangkat
lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan yang dispesifikasikan pada dokumen
kebutuhan fungsional. Dengan diarahkan oleh staf penjamin kualitas (quality
assurance) dan user. Menghasilkan laporan analisis pengujian.
8. Implementasi (implementation)
Termasuk pada persiapan
implementasi, implementasi perangkat lunak pada lingkungan produksi (lingkungan
pada user) dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari
fase integrasi dan pengujian
9. Operasi dan pemeliharaan
(operations and maintenance)
Mendeskripsikan pekerjaan untuk
mengoperasikan dan memelihara sistem informasi pada lingkungan produksi
(lingkungan pada user), termasuk implementasi akhir dan masuk pada proses
peninjauan.
10. Disposisi (disposition)
Mendeskripsikan aktifitas akhir
dari pengembangan sistem dan membangun data yang sebenarnya sesuai dengan
aktifitas user.
Keunggulan
a.
Metode
pada pengembangan perangkat lunak SDLC mudah untuk di aplikasikan.
b.
Memberikan
banyak template atau tersedia tentang metode analisis, desain, pengkodean,
pengujian, dan pemeliharaan.
Kelemahan
a.
Jarang
sekali proyek nyata mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena
model ini bisa melakukan itersi tidak langsung.
b.
Pelanggan
sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sangat sulit untuk melakukan akomodasi
ketidakpastian pada saat awal proyek.
c.
Pelanggan
harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyek terlesaikan.
d.
Pengembang
sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek harus
menunggu tim yang lain untuk melengkapi tugas yang belum terlesaikan karena
memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.
Salah
satu Metode SDLC adalah sebagai berikut :
Waterfall
Metode
waterfall merupakan metode kerja yang dijalankan secara berurutan. Dengan itu
dianggap mengalir ke bawah yang dimana fase terus menerus.
Tahapan Metode Waterfall
Dalam
proses perkembangannya, metode waterfall memiliki beberapa tahapan-tahapan yang
berurutan. Yaitu, kebutuhan (needs analysis), perancangan sistem (system design),
pengkodean (coding) dan pengujian (testing), implementasi program, dan
pemeliharaan. Tahapan dari metode
waterfall adalah sebagai berikut :
1. Requirement Analisis
Pada tahap ini, perancang sistem
membutuhkan hubungan komunikasi yang bertujuan untuk memahami perangkat lunak
dan keterbatasan perangkat lunak yang tujuannya diharapkan pengguna. Informasi
ini biasanya tersedia melalui wawancara, diskusi, atau survei pribadi.
Menganalisis informasi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh pengguna
2. System Design
Pada fase ini, spesifikasi
kebutuhan dari fase sebelumnya diselidiki dan desain sistem disiapkan. Desain
sistem membantu menentukan perangkat
keras dan persyaratan sistem, dan juga
membantu menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan.
3. Implementation
Pada fase ini, sistem pertama kali
dikembangkan dalam program kecil, yang disebut unit, dan kemudian
diintegrasikan pada fase selanjutnya. Setiap unit telah dikembangkan dan diuji
untuk fitur yang disebut pengujian unit.
4. Integration & Testing
Semua unit yang dikembangkan selama
fase implementasi diintegrasikan ke dalam sistem setelah pengujian dilakukan
oleh masing-masing unit. Setelah integrasi, seluruh sistem diuji dan diperiksa
untuk kegagalan dan kesalahan..
5. Operation & Maintenance
Tahap akhir dari model air terjun.
Perangkat lunak, operasi dan pemeliharaan yang
telah selesai telah dilakukan. Pemeliharaan disertakan dalam perbaikan untuk
kesalahan, yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Meningkatkan
implementasi unit sistem dan meningkatkan layanan sistem sebagai kebutuhan baru.
Kelebihan Metode Waterfall
Keuntungan
dari metode air terjun adalah memungkinkan untuk departementalisasi dan
kontrol. Proses pengembangan model fase satu-ke-satu untuk meminimalkan
kemungkinan kesalahan. Pengembangan bergerak dari konsep ke desain,
implementasi, pengujian, instalasi, pemecahan masalah, dan diakhiri dengan
operasi dan pemeliharaan.
Kekurangan Metode Waterfall
Kekurangan
dari metode waterfall adalah tidak dapat
melakukan banyak revisi jika terdapat masalah pada prosesnya. Setelah aplikasi
memasuki fase pengujian, sulit untuk kembali
dan mengubah sesuatu yang tidak didokumentasikan dengan baik di fase
konsep sebelumnya.
Komentar
Posting Komentar